Monday, August 25, 2008

PROGRAM DOKTOR SOSIOLOGI AGAMA

PROPOSAL

PENYELENGGARAAN
PROGRAM DOKTOR SOSIOLOGI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


For most people, religion is a faith to be lived —or perhaps to be neglected - but fora few, it is also a phenomenon to be studied....
The student of society must be a student of religion;
and the student of religion must be a student of society.
(J. Milton Yinger)

I. Latar Belakang
Perubahan sosial tidak lagi dapat dipandang sebagai sebuah perubahan yang bersifat unilear, tetapi multilinear. Modernitas lebih diartikan sebagai “penggandaan” daripada “penggantian” tatanan ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Kesalingtergantungan antar-masyarakat dunia semakin kuat dalam berbagai bidang kehidupan. Perubahan sosial mengacu pada internasionalisasi dan globalisasi.
Gejala demikian telah terjadi sejak dua abad silam. Sekalipun demikian, sebagian besar sosiolog dinilai lamban dalam mendeskrpsikan dan menjelaskan gejala tersebut. Hingga tahun 1950-an, para sosiolog lebih banyak memusatkan perhatian pada masyarakat-masyarakat nasional, khususnya berkenaan dengan struktur kelembagaan dan kelompok sosial. Sejak tahun 1950-an, perhatian pada masyarakat global mulai intensif. Awal tahun 1960-an hingga awal tahun 1970-an, teori ketergantungan dan teori sistem dunia mengemuka. Akhirnya, terdapat kecenderungan bahwa sosiologi kontemporer tidak lain kecuali studi ilmiah tentang masyarakat dunia.
Akhir abad ke-20 ditandai oleh berakhirnya Perang Dingin, runtuhnya komunisme Soviet, dan tumbangnya rejim-rejim otoriter di negera-negara berkebang. Terdapat berbagai prediksi mengenai masa depan tatanan masyarakat dunia. Di satu pihak, gejala itu dipandang sebagai “akhir perang ideologi”, yang akan digantikan oleh sebuah ideologi global, yakni demokrasi-barat-liberal. Di pihak lain, gejala itu tidak difahami sebagai akhir, melainkan awal perang ideologi, yang ditandai oleh penguatan identitas kultural masyarakat-masyarakat di dunia. Bahkan, bagi sebagian sosiolog, pertentangan peradaban tidak lagi antara liberalisme dengan komunisme, melainkan antara liberalisme dengan ideologi-ideologi yang berbasis keagamaan, khususnya Islam.
Selain alasan perubahan sosial, penguatan peran agama dalam kehidupan masyarakat kontemporer dapat dijelaskan pula berdasarkan kecenderungan penolakan atas sains-modern sebagai sebuah paradigma. salah satu konsekuensi dari dekonstruksi ilmu adalah agama. Dalam konteks ini, agama dipandang sebagai salah satu paradigma dalam menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan.
Bagi sebagian orang keyakinan agama harus direfleksikan dalam kehidupan. Akan tetapi, bagi yang lain, agama pun merupakan gejala yang harus dipelajari. Hal ini bertolak dari asumsi bahwa agama hadir dalam konteks sosial, dan selalu membentuk atau dibentuk oleh konteks sosial. Lebih jauh lagi, agama itu sendiri merupakan bagian dari realitas sosial, yang isi dan strukturnya – paling tidak, secara parsial—senantiasa dipengaruhi oleh bagian-bagian dunia sosio-kultural, seperti bahasa, simbol, kelompok, norma, interaksi, sumber-sumber, dan organisasi, dan lain-lain.
Sosiologi agama mencoba memahami dasar-dasar pemahaman agama itu sendiri dan satu sama lain mempengaruhi interaksi antara agama dan lingkungan sosialnya. Program ini akan menganalisis kepercayaan agama (religious beliefs), aksi keberagamaan (practices), dan organisasi-organisasi keberagamaan dari sudut pandang sosiologi, dengan perhatian utama kepada peran agama dalam masyarakat kontemporer di berbagai kawasan dunia, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara yang sebagian penduduknya beragama Islam.
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi agama. Sejalan dengan visinya, UIN Sunan Gunung Djati Bandung diharapkan menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman dan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan kompetitif pada tingkat nasional dan global pada tahun 2010. Dalam konteks ini, UIN memandang perlu untuk membuka dan menyelenggarakan Program Doktor dalam Sosiologi Agama, sehingga agama tidak lagi hanya didekati dari sisi teologis, tetapi juga difahami berdasarkan prinsip wissenschaft. Kompetensi sosiologi agama selain menguasai ilmu agama, juga menguasai sosiologi. Program ini menjadi urgen karena tidak hanya sejalan dengan jat-diri UIN ebagai sebuah perguruan tinggi agama, tetapi juga dalam merespon beban dan tuntutan masyarakat global.
Pertimbangan lain yang mendasari kebutuhan penyelenggaraan Program Doktor dalam Sosiologi Agama adalah bahwa sejak tahun 1997, UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah menyelenggarakan Program Studi Ilmu Agama Islam Jenjang Magister S2, yang salah satu konsentrasinya adalah Studi Masyarakat Islam. Sekalipun demikian pada jenjang Doktor (S3), Program Pascasarjana UIN sunan Gunung Djati Bandung baru menyelenggarakan Program Studi Ilmu Hukum Islam dan Ilmu Pendidikan Islam.

II. NAMA PROGRAM
Program ini diberi nama Program Doktor Sosiologi Agama

III. WAKTU DAN TEMPAT PENDIRIAN
1. Program Doktor Sosiologi Agama didirikan tahun akademik … .
2. Program Doktor Sosiologi Agama berlokasi di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jln. A.H. Nasution No. 105, Bandung, 40164, Telp. (022) 7800249, Fax. (022) 7800249, e-mail: Pasca Bandung@Telkomnet.com

IV. VISI, MISI, DAN TUJUAN

Visi Program Doktor Sosiologi Agama adalah mencetak sumber daya manusia yang unggul, profesional, dan berdaya saing dalam menjelaskan dan mengembangkan pengetahuan agama berdasarkan perspektif sosiologi secara profesional, baik pada tingkat nasional dan global pada tahun 2010.
Adapun misi Program Doktor Sosiologi Agama adalah untuk meningkatkan mutu studi agama, melakukan diversifikasi pendekatan dalam mempelajari agama, dan memperluas manfaat hasil studi keagamaan.
Akhirnya, tujuan dari Program Doktor Sosiologi Agama adalah:
1. Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap pendekatan sosiologi dalam studi agama. terdapat berbagai pendekatan untuk mengkaji agama. Dalam program ini, pendekatan dititik-beratkan pada pendekatan sosiologi.
2. Untuk Membiasakan para mahasiswa dengan isu utama, masalah-masalah, dan temuan-temuan di bidang sosiologi agama
Tujuan utama program ini adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar teori-teori dan isi substantif dari sosiologi agama, untuk menambah pengetahuan sosiologi mahasiswa dan perubahan-perubahan dalam pengalaman dan aksi-aksi keberagamaan, inspirasi keagamaan dalam aktivitas politik, kehadiran agama-agama bam, dan sekularisasi, dll.
3. Untuk mengenalkan para mahasiswa skill dasar penelitian lapangan.
Sosiologi adalah disiplin empiris yang merekonstruksi teori dan menggambarkan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang dapat diobservasi.
Tujuan program ini adalah agar mahasiswa memiliki kesempatan untuk membaca agama dengan melakukan partisipasi observasi melalui penelitian lapangan kepada grup keagamaan lokal, terlibat dalam observasi langsung, analisis, dan laporan penelitian aktual.
4. Untuk meningkatkan skill kognitif dan komunikasi
Akhirnya, program secara umum bertujuan, melalui latihan-latihan dan persyaratan mendasar, untuk memperkuat kemampuan mahasiswa untuk membaca, menganalisis, mendiskusikan, dan menulis disertasi secara komprehensif tentang kajian sosiologi dalam bidang agama.


V. KOMPETENSI
Orientasi kinerja Program Doktor Sosiologi Agama adalah mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam:
(1) mengkaji dan menganalisis berbagai aspek kehidupan beragama, hubungan antara agama dengan berbagai institusi sosial lain, serta proses dan perubahan sosial keagamaan secara sosiologis (yang berbeda dengan pendekatan teologis),
(2) memanfaatkan berbagai model pendekatan dan teori sosiologis dalam menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi berbagai aspek obyek atau peristiwa keagamaan, hubungan antara agama dengan berbagai institusi sosial lain, serta proses dan perubahan sosial keagamaan;
(3) memanfaatkan berbagai metodologi dalam sosiologi baik dalam tradisi positivistik maupun naturalistik dalam menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi berbagai aspek obyek atau peristiwa keagamaan, hubungan antara agama dengan berbagai institusi sosial lain, serta proses dan perubahan sosial keagamaan;
(4) memahami mengakses informasi dan mendiseminasikan informasi mengenai hasil-hasil penelitian dengan menggunakan berbagai media dengan para ahli-ahli agama dan sosiolog, mahasiswa, dan kalangan “awam terdidik” lain yang berminat dalam pelaksanaan dan pengembangan sosiologi agama:
(5) mengidentifikasi, menyeleksi, dan memformulasikan masalah-masalah sosial keagamaan, dengan menggambarkan dan menjelaskannya berdasarkan perspektif sosiologi agama, guna mengembangkan pengetahuan serta mengajukan penyelesaian masalah sosial keagamaan, baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global.
(6) Menguatkan relevansi atau manfaat hasil-hasil penelitian sosiologi agama sebagai solusi dalam penyelesaian masalah pembangunan lokal, nasional, regional, maupun global, sehingga program berorientasi pada penemuan dan pengembangan pengetahuan baru yang bertumpu pada masyarakat yang senyata ada di sini dan kini (home grown knowledge) serta sinergis dengan tuntutan sektor publik dan dunia industri yang membutuhkan industry based knowledged.

VI. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada Program Doktor Sosiologi Agama terdiri dari perkuliahan, pelaksanaan Basic Skill Of Field Research, seminar (kolokium), diskusi rutin dan kerja mandiri. Kegiatan perkuliahan dan kolokium dilakukan di dalam kelas sesuai dengan jadwal. Di luar kegiatan perkuliahan, field research dan kolokium, setiap mahasiswa diharuskan sebuah bidang konsentrasi (kelompok keahlian - KK) dan selanjutnya melakukan kegiatan diskusi rutin dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dan dosen-dosen di ruangan masing-masing. Dengan demikian, interaksi dan intensitas komunikasi dan diskusi di antara para mahasiswa dan dosen di setiap KK akan berlangsung dengan cukup intensif. Kegiatan mandiri seperti belajar, melakukan penelurusan pustaka, pengerjaan tugas-tugas kuliah dan diskusi dapat dilakukan di ruang diskusi atau di ruang KK masing-masing. Kegiatan mandiri pengumpulan data-data dilakukan sesuai lokasi penelitian masing-masing.

VII. Struktur Kurikulum
Program Doktor Sosiologi Agama (DSA) memiliki 6 bidang konsentrasi (kekhususan), yaitu:
1. Agama, Etika, dan Masyarakat (Religion, Ethics, and Society)
2. Agama dan Perubahan Sosial (Religion and Social Change)
3. Sosiologi Agama Perbandingan (Comparative Sociology of Religion)
4. Agama dan Identitas Sosial (Religion and Social Identity)
5. Agama, Prilaku Politik dan Budaya Massa (Religion, Political Behavior, and Public Culture)
6. Agama dan Kondisi Sosial Ekonomi (Religion and Socio-Economic Condition)
Sarana spesifik dari program ini adalah:
a. Mengkaji dinamika sosial dari agama dengan derajat objektivitas tertentu
b. Untuk mengkaji perbedaan pendekatan teori klasik dan kontemporer dari para sosiolog agama dalam mempelajari sosiologi agama
c. Mengapresiasi relijiusitas yang multidimensional
d. Menilai akibat dari agama dalam kehidupan individu atau grup sehari-hari dan akibat dari kehidupan agama sebuah masyarakat
e. Memahami dan mengapresiasi perbedaan kehidupan relijius di Asia umumnya, dan di Indonesia pada khususnya. Baik yang diamalkan oleh dominasi utama, etnik, dan grup demografi ataupun oleh mayoritas etnik, dan grup demografi
f. Memahami perkembangan dari kecenderungan beragama di Asia dan Indonesia
g. Memahami dan mengapresiasi perkembangan sekularisasi dan efeknya bagi pembangunan keberagamaan di masyarakat Asia dan Indonesia
h. Memahami aspek agama dalam kaitannya dengan identitas personal termasuk ras dan gender
i. Memperkuat penulisan analitis melalui disertasi


VIII. Mata Kuliah yang ditawarkan:
Mata kuliah yang ditawarkan diorganisasikan berdasarkan unsur substansi, teori, dan metodologi penelitian sosiologi agama sebagai berikut:
1. Unsur substansi sosiologi agama:
a. agama dan Kelas Sosial
b. Pengalaman Relijius: Mitos dan Ritual
c. Agama di Asia dan Afrika
d. Agama di Eropa dan Amerika
e. Agama di Indonesia
f. Sekularisasi
g. Komunitas dan Kekuatan Subkultural: Keketatan dan Identitas
h. Teror dan Agama
i. Agama dan Imigrasi
j. Multietnik, Multirracial dan Multikultural
k. Agama dan Perubahan Social: Studi Kasus Kaum Fundamentalism, Moderat, dan Liberal
l. Agama dan Komunitas Sipil
m. Agama dan Politik
n. Kekerasan Beragama
o. Agama sebagai Fakta Social
p. Varietas Pengalaman Keberagamaan
r. Agama ilmu Ekonomi: Pasar dan Preusan (The economics of Religion: Markets and Firms)
s. Agama Politik Ekonomi: Negara dan Perusahaan Relijius (The Political economy of Religion: the State and Religious Firms)
t. Agama dan Gerakan Sosial (Religion and Social Movements)
u. Agama dan Globalisasi
v. Agama dan Ekonomi
w. Kepemimpinan
x. Sosiologi Politik, Ekonomi, Pendidikan (disinergiskan dengan prodi lain)
2. Unsur teori dalam Sosiologi Agama
a. Teori Sosiologi
b. Teori Sosiologi Agama
c. Perspektif Sosiologi Agama: Kekuatan dan Batasan
d. Teori Sosiologi Klasik (Max Webber, Karl Marx, Emile Durkheim, Alexis de Tocquieville)
f. Teori Fungsional dan Konflik
g. Konstruksi Sosial, Kesadaran Penomenologi dan Modernitas
h. Paradigma Sosiologi Kontemporer
i. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice Theory)
j. Teori Feminis (Feminist Theory)
k. Teori Dialektikal (Dialectical Theory)
l. Psikologi Sosial/Agama
m. Antropologi Sosial/Budaya
3. Metodologi
a. Positivistic inquiry
b. Naturalistic inquiry
4. Sejarah dan Perbandingan Sosiologi

No comments: