Monday, August 25, 2008

PROGRAM DOKTOR SOSIOLOGI AGAMA

PROPOSAL

PENYELENGGARAAN
PROGRAM DOKTOR SOSIOLOGI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


For most people, religion is a faith to be lived —or perhaps to be neglected - but fora few, it is also a phenomenon to be studied....
The student of society must be a student of religion;
and the student of religion must be a student of society.
(J. Milton Yinger)

I. Latar Belakang
Perubahan sosial tidak lagi dapat dipandang sebagai sebuah perubahan yang bersifat unilear, tetapi multilinear. Modernitas lebih diartikan sebagai “penggandaan” daripada “penggantian” tatanan ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Kesalingtergantungan antar-masyarakat dunia semakin kuat dalam berbagai bidang kehidupan. Perubahan sosial mengacu pada internasionalisasi dan globalisasi.
Gejala demikian telah terjadi sejak dua abad silam. Sekalipun demikian, sebagian besar sosiolog dinilai lamban dalam mendeskrpsikan dan menjelaskan gejala tersebut. Hingga tahun 1950-an, para sosiolog lebih banyak memusatkan perhatian pada masyarakat-masyarakat nasional, khususnya berkenaan dengan struktur kelembagaan dan kelompok sosial. Sejak tahun 1950-an, perhatian pada masyarakat global mulai intensif. Awal tahun 1960-an hingga awal tahun 1970-an, teori ketergantungan dan teori sistem dunia mengemuka. Akhirnya, terdapat kecenderungan bahwa sosiologi kontemporer tidak lain kecuali studi ilmiah tentang masyarakat dunia.
Akhir abad ke-20 ditandai oleh berakhirnya Perang Dingin, runtuhnya komunisme Soviet, dan tumbangnya rejim-rejim otoriter di negera-negara berkebang. Terdapat berbagai prediksi mengenai masa depan tatanan masyarakat dunia. Di satu pihak, gejala itu dipandang sebagai “akhir perang ideologi”, yang akan digantikan oleh sebuah ideologi global, yakni demokrasi-barat-liberal. Di pihak lain, gejala itu tidak difahami sebagai akhir, melainkan awal perang ideologi, yang ditandai oleh penguatan identitas kultural masyarakat-masyarakat di dunia. Bahkan, bagi sebagian sosiolog, pertentangan peradaban tidak lagi antara liberalisme dengan komunisme, melainkan antara liberalisme dengan ideologi-ideologi yang berbasis keagamaan, khususnya Islam.
Selain alasan perubahan sosial, penguatan peran agama dalam kehidupan masyarakat kontemporer dapat dijelaskan pula berdasarkan kecenderungan penolakan atas sains-modern sebagai sebuah paradigma. salah satu konsekuensi dari dekonstruksi ilmu adalah agama. Dalam konteks ini, agama dipandang sebagai salah satu paradigma dalam menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan.
Bagi sebagian orang keyakinan agama harus direfleksikan dalam kehidupan. Akan tetapi, bagi yang lain, agama pun merupakan gejala yang harus dipelajari. Hal ini bertolak dari asumsi bahwa agama hadir dalam konteks sosial, dan selalu membentuk atau dibentuk oleh konteks sosial. Lebih jauh lagi, agama itu sendiri merupakan bagian dari realitas sosial, yang isi dan strukturnya – paling tidak, secara parsial—senantiasa dipengaruhi oleh bagian-bagian dunia sosio-kultural, seperti bahasa, simbol, kelompok, norma, interaksi, sumber-sumber, dan organisasi, dan lain-lain.
Sosiologi agama mencoba memahami dasar-dasar pemahaman agama itu sendiri dan satu sama lain mempengaruhi interaksi antara agama dan lingkungan sosialnya. Program ini akan menganalisis kepercayaan agama (religious beliefs), aksi keberagamaan (practices), dan organisasi-organisasi keberagamaan dari sudut pandang sosiologi, dengan perhatian utama kepada peran agama dalam masyarakat kontemporer di berbagai kawasan dunia, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara yang sebagian penduduknya beragama Islam.
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi agama. Sejalan dengan visinya, UIN Sunan Gunung Djati Bandung diharapkan menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman dan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan kompetitif pada tingkat nasional dan global pada tahun 2010. Dalam konteks ini, UIN memandang perlu untuk membuka dan menyelenggarakan Program Doktor dalam Sosiologi Agama, sehingga agama tidak lagi hanya didekati dari sisi teologis, tetapi juga difahami berdasarkan prinsip wissenschaft. Kompetensi sosiologi agama selain menguasai ilmu agama, juga menguasai sosiologi. Program ini menjadi urgen karena tidak hanya sejalan dengan jat-diri UIN ebagai sebuah perguruan tinggi agama, tetapi juga dalam merespon beban dan tuntutan masyarakat global.
Pertimbangan lain yang mendasari kebutuhan penyelenggaraan Program Doktor dalam Sosiologi Agama adalah bahwa sejak tahun 1997, UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah menyelenggarakan Program Studi Ilmu Agama Islam Jenjang Magister S2, yang salah satu konsentrasinya adalah Studi Masyarakat Islam. Sekalipun demikian pada jenjang Doktor (S3), Program Pascasarjana UIN sunan Gunung Djati Bandung baru menyelenggarakan Program Studi Ilmu Hukum Islam dan Ilmu Pendidikan Islam.

II. NAMA PROGRAM
Program ini diberi nama Program Doktor Sosiologi Agama

III. WAKTU DAN TEMPAT PENDIRIAN
1. Program Doktor Sosiologi Agama didirikan tahun akademik … .
2. Program Doktor Sosiologi Agama berlokasi di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jln. A.H. Nasution No. 105, Bandung, 40164, Telp. (022) 7800249, Fax. (022) 7800249, e-mail: Pasca Bandung@Telkomnet.com

IV. VISI, MISI, DAN TUJUAN

Visi Program Doktor Sosiologi Agama adalah mencetak sumber daya manusia yang unggul, profesional, dan berdaya saing dalam menjelaskan dan mengembangkan pengetahuan agama berdasarkan perspektif sosiologi secara profesional, baik pada tingkat nasional dan global pada tahun 2010.
Adapun misi Program Doktor Sosiologi Agama adalah untuk meningkatkan mutu studi agama, melakukan diversifikasi pendekatan dalam mempelajari agama, dan memperluas manfaat hasil studi keagamaan.
Akhirnya, tujuan dari Program Doktor Sosiologi Agama adalah:
1. Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap pendekatan sosiologi dalam studi agama. terdapat berbagai pendekatan untuk mengkaji agama. Dalam program ini, pendekatan dititik-beratkan pada pendekatan sosiologi.
2. Untuk Membiasakan para mahasiswa dengan isu utama, masalah-masalah, dan temuan-temuan di bidang sosiologi agama
Tujuan utama program ini adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar teori-teori dan isi substantif dari sosiologi agama, untuk menambah pengetahuan sosiologi mahasiswa dan perubahan-perubahan dalam pengalaman dan aksi-aksi keberagamaan, inspirasi keagamaan dalam aktivitas politik, kehadiran agama-agama bam, dan sekularisasi, dll.
3. Untuk mengenalkan para mahasiswa skill dasar penelitian lapangan.
Sosiologi adalah disiplin empiris yang merekonstruksi teori dan menggambarkan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang dapat diobservasi.
Tujuan program ini adalah agar mahasiswa memiliki kesempatan untuk membaca agama dengan melakukan partisipasi observasi melalui penelitian lapangan kepada grup keagamaan lokal, terlibat dalam observasi langsung, analisis, dan laporan penelitian aktual.
4. Untuk meningkatkan skill kognitif dan komunikasi
Akhirnya, program secara umum bertujuan, melalui latihan-latihan dan persyaratan mendasar, untuk memperkuat kemampuan mahasiswa untuk membaca, menganalisis, mendiskusikan, dan menulis disertasi secara komprehensif tentang kajian sosiologi dalam bidang agama.


V. KOMPETENSI
Orientasi kinerja Program Doktor Sosiologi Agama adalah mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam:
(1) mengkaji dan menganalisis berbagai aspek kehidupan beragama, hubungan antara agama dengan berbagai institusi sosial lain, serta proses dan perubahan sosial keagamaan secara sosiologis (yang berbeda dengan pendekatan teologis),
(2) memanfaatkan berbagai model pendekatan dan teori sosiologis dalam menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi berbagai aspek obyek atau peristiwa keagamaan, hubungan antara agama dengan berbagai institusi sosial lain, serta proses dan perubahan sosial keagamaan;
(3) memanfaatkan berbagai metodologi dalam sosiologi baik dalam tradisi positivistik maupun naturalistik dalam menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi berbagai aspek obyek atau peristiwa keagamaan, hubungan antara agama dengan berbagai institusi sosial lain, serta proses dan perubahan sosial keagamaan;
(4) memahami mengakses informasi dan mendiseminasikan informasi mengenai hasil-hasil penelitian dengan menggunakan berbagai media dengan para ahli-ahli agama dan sosiolog, mahasiswa, dan kalangan “awam terdidik” lain yang berminat dalam pelaksanaan dan pengembangan sosiologi agama:
(5) mengidentifikasi, menyeleksi, dan memformulasikan masalah-masalah sosial keagamaan, dengan menggambarkan dan menjelaskannya berdasarkan perspektif sosiologi agama, guna mengembangkan pengetahuan serta mengajukan penyelesaian masalah sosial keagamaan, baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global.
(6) Menguatkan relevansi atau manfaat hasil-hasil penelitian sosiologi agama sebagai solusi dalam penyelesaian masalah pembangunan lokal, nasional, regional, maupun global, sehingga program berorientasi pada penemuan dan pengembangan pengetahuan baru yang bertumpu pada masyarakat yang senyata ada di sini dan kini (home grown knowledge) serta sinergis dengan tuntutan sektor publik dan dunia industri yang membutuhkan industry based knowledged.

VI. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada Program Doktor Sosiologi Agama terdiri dari perkuliahan, pelaksanaan Basic Skill Of Field Research, seminar (kolokium), diskusi rutin dan kerja mandiri. Kegiatan perkuliahan dan kolokium dilakukan di dalam kelas sesuai dengan jadwal. Di luar kegiatan perkuliahan, field research dan kolokium, setiap mahasiswa diharuskan sebuah bidang konsentrasi (kelompok keahlian - KK) dan selanjutnya melakukan kegiatan diskusi rutin dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dan dosen-dosen di ruangan masing-masing. Dengan demikian, interaksi dan intensitas komunikasi dan diskusi di antara para mahasiswa dan dosen di setiap KK akan berlangsung dengan cukup intensif. Kegiatan mandiri seperti belajar, melakukan penelurusan pustaka, pengerjaan tugas-tugas kuliah dan diskusi dapat dilakukan di ruang diskusi atau di ruang KK masing-masing. Kegiatan mandiri pengumpulan data-data dilakukan sesuai lokasi penelitian masing-masing.

VII. Struktur Kurikulum
Program Doktor Sosiologi Agama (DSA) memiliki 6 bidang konsentrasi (kekhususan), yaitu:
1. Agama, Etika, dan Masyarakat (Religion, Ethics, and Society)
2. Agama dan Perubahan Sosial (Religion and Social Change)
3. Sosiologi Agama Perbandingan (Comparative Sociology of Religion)
4. Agama dan Identitas Sosial (Religion and Social Identity)
5. Agama, Prilaku Politik dan Budaya Massa (Religion, Political Behavior, and Public Culture)
6. Agama dan Kondisi Sosial Ekonomi (Religion and Socio-Economic Condition)
Sarana spesifik dari program ini adalah:
a. Mengkaji dinamika sosial dari agama dengan derajat objektivitas tertentu
b. Untuk mengkaji perbedaan pendekatan teori klasik dan kontemporer dari para sosiolog agama dalam mempelajari sosiologi agama
c. Mengapresiasi relijiusitas yang multidimensional
d. Menilai akibat dari agama dalam kehidupan individu atau grup sehari-hari dan akibat dari kehidupan agama sebuah masyarakat
e. Memahami dan mengapresiasi perbedaan kehidupan relijius di Asia umumnya, dan di Indonesia pada khususnya. Baik yang diamalkan oleh dominasi utama, etnik, dan grup demografi ataupun oleh mayoritas etnik, dan grup demografi
f. Memahami perkembangan dari kecenderungan beragama di Asia dan Indonesia
g. Memahami dan mengapresiasi perkembangan sekularisasi dan efeknya bagi pembangunan keberagamaan di masyarakat Asia dan Indonesia
h. Memahami aspek agama dalam kaitannya dengan identitas personal termasuk ras dan gender
i. Memperkuat penulisan analitis melalui disertasi


VIII. Mata Kuliah yang ditawarkan:
Mata kuliah yang ditawarkan diorganisasikan berdasarkan unsur substansi, teori, dan metodologi penelitian sosiologi agama sebagai berikut:
1. Unsur substansi sosiologi agama:
a. agama dan Kelas Sosial
b. Pengalaman Relijius: Mitos dan Ritual
c. Agama di Asia dan Afrika
d. Agama di Eropa dan Amerika
e. Agama di Indonesia
f. Sekularisasi
g. Komunitas dan Kekuatan Subkultural: Keketatan dan Identitas
h. Teror dan Agama
i. Agama dan Imigrasi
j. Multietnik, Multirracial dan Multikultural
k. Agama dan Perubahan Social: Studi Kasus Kaum Fundamentalism, Moderat, dan Liberal
l. Agama dan Komunitas Sipil
m. Agama dan Politik
n. Kekerasan Beragama
o. Agama sebagai Fakta Social
p. Varietas Pengalaman Keberagamaan
r. Agama ilmu Ekonomi: Pasar dan Preusan (The economics of Religion: Markets and Firms)
s. Agama Politik Ekonomi: Negara dan Perusahaan Relijius (The Political economy of Religion: the State and Religious Firms)
t. Agama dan Gerakan Sosial (Religion and Social Movements)
u. Agama dan Globalisasi
v. Agama dan Ekonomi
w. Kepemimpinan
x. Sosiologi Politik, Ekonomi, Pendidikan (disinergiskan dengan prodi lain)
2. Unsur teori dalam Sosiologi Agama
a. Teori Sosiologi
b. Teori Sosiologi Agama
c. Perspektif Sosiologi Agama: Kekuatan dan Batasan
d. Teori Sosiologi Klasik (Max Webber, Karl Marx, Emile Durkheim, Alexis de Tocquieville)
f. Teori Fungsional dan Konflik
g. Konstruksi Sosial, Kesadaran Penomenologi dan Modernitas
h. Paradigma Sosiologi Kontemporer
i. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice Theory)
j. Teori Feminis (Feminist Theory)
k. Teori Dialektikal (Dialectical Theory)
l. Psikologi Sosial/Agama
m. Antropologi Sosial/Budaya
3. Metodologi
a. Positivistic inquiry
b. Naturalistic inquiry
4. Sejarah dan Perbandingan Sosiologi

Sunday, August 24, 2008

SAP Ilmu Sosial Dasar

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR



PERTEMUAN I: ISD SEBAGAI SALAH SATU MKDU
Mahasiswa dapat memahami hakekat dan fungsi ISD dalam perguruan tinggi
1.1. Pengertian, Tujuan, ISD dan IPS
- Mahasiswa dapat menjelaskan penngertian ISD
- Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan ISD
- Mahasiswa dapat menyebutkan tiga rumpun pengetahuan
1.2. ISD dan Ilmu Sosial
- Mahasiswa dapat menjelaskan persamaan antara ISD dengan Ilmu Sosial
- Mahasiswa dapat menjelaskan dan perbedaan antara ISD dengan Ilmu Sosial
1.3. Ruang Lingkup ISD
- Mahasiswa dapat menyebutkan 3 golongan bahan pelajaran ISD

PERTEMUAN II: PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat.
Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan
2.1.Pertumbuhan penduduk
- Mahasiswa dapat menuliskan perkembangan penduduk dunia dengan menggunakan tabel
- Mahasiswa dapat menuliskan penggandaan penduduk dunia dengan menggunakan tabel
- Mahasiswa dapat menyebutkan faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk
- Mahasiswa dapat menuliskan rumus tingkat kematian yang kasar
- Mahasiswa dapat menulliskan rumus tingkat kematian khusus
- Mahasiswa dapat menulliskan angka kelahiran
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian migrasi
- Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam migrasi
- Mahasiswa dapat menyebutkan proses migrasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan akibat migrasi
- Mahasiswa dapat menyebutkan 3 jenis struktur penduduk
- Mahasiswa dapat menuliskan bentuk piramida penduduk stasioner, muda, tua
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
2.2. Kebudayaan dan Kepribadian
- Mahasiswa dapat menjelaskan pertumbuhandan perkembangan kebudayaan di Indonesia
- Mahasiswa dapat menjelaskan kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
2.3. Kebudayaan Barat
Mahasiswa dapat menjelaskan kebudayaan barat

PERTEMUAN 3: INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Mahasiswa dapat memahami dam menghayati berbagai masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga
3.1 Pertumbuhan individu
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian individu
- Mahasiswa dapat menjelaskan penngertian pertumbuhan
- Mahasiswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
3.2. Fungsi Keluarga
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian fungsi keluarga
- Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam fungsi keluarga
3.3. Individu, keluarga dan masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keluarga
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 golongan masyarakat
- Mahasiswa dapat membedakan antara masyarakat non industri dengan masyarakat industri
3.4. Hubungan antara Individu keluarga dan masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan makna Individu
- Mahasiswa dapat menjelaskan makna keluarga
- Mahasiswa dapat menjelaskan makna masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara individu, keluarga dan masysakat
3.5. Urbanisasi
- Mahsiswa dapat menjelaskan pengertian urbanisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya urbanisasi

PERTEMUAN 4: PEMUDA DAN SOSIALISASI
Mahasiswa dapat memahami dam menghayati masalah –masalah kepemudaan , identitasnya sebagai pemuda yang sedang belajar di perguruan tinggi
4.1. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pemuda
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan internalisasi belajar dan sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan proses sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat
4.2. Pemuda dan Identitas
- Mahasiswa dapat menjelaskan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
- Mahasiswa dapat menjelaskan 2 pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda
- Mahasiswa dapat menuliskan masalah-masalah generasi muda
- Mahasiswa dapat menyebutkan potensi-potensi generasi muda
- Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan pokok sosialisasi
4.3. Perguruan dan Pendidikan
- Mahasiswa dapat mengembangjkan potensi generasi muda
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
- Mahasiswa dapat memberikan alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi

PERTEMEMUAN 5: WARGANEGARA DAN NEGARA
Mahasiswa dapat mengetahui dan menghargai kedudukan dan peranan setip warganegara dalam negara hukum indonesia
5.1. Hukum, Negara dan Pemerintahan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hukum
- Mahasiswa dapat menyebutkan sifat dan ciri-ciri hukum
- Mahasiswa dapat menyebutkan sumber-sumber hukum
- Mahasiswa dapat menuliskan pembegian hukkum
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 tugas utama negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan sifat-sifat negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 bentuk negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan unsur-unsur negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan negara repoblik indonesia
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang pemerintah
- Mahasiswa dapat membedakan pemerintahan dengan pemerintah
5.2. Warga Negara dan Negara
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian warga negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 kriteria menjadi warga negara
- Mahasiswa dapat menyebutkan orang-orang yang berada dalam satu wilayah negara
- Mahasiswa dapat menuliskan pasal yang tercantum di dalam UUD 45 tentang warga negara
- Mahasiswa dapat menuliskan pasal-pasal UUD 45 tentang hak dan kewajiban Warga negara

PERTEMUAN 6: PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan-kenyataan yang diwujudkan oleh adanya pelapisan sosial, kesamaan derajat sebagai suatu cita-cita, mengkaji peranan kaum elite terhadap masa, memahami pembagian pendapatan sebagai suatu usaha untuk mendekatkan kenyataan dengan cita-cita.
6.1. Pelapisan sosial
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pelapisan sosial
- Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya pelapisan sosial
- Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan beberapa teori tentang pelapisan sosial
6.2. Kesamaan Drajat
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kesamaan derajat
- Mahasiswa dapat menuliskan pasal-pasal di dalam UUD45 tentang persamaan hak
- Mahasiswa dapat menyebutkan 4 pokok hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum pada UUD 45
6.3. Elite dan Massa
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Elite
- Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi elite dalam memegang strategi
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Massa
- Mahasiswa dapat memenyebutkan ciri-ciri massa

PERTEMUAN 7: MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan yang diwujudkan oleh gejolak masyarakat perkotaan, memahami dan menghayati kenyataan sosial yang diwujudkan oleh keberadaan masyarakat pedesaan, mengkaji hubungan antara masyarakat perkotaan
7.1. Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan Negatif
- Mahasisiwa dapat menjelaskan pengertian masyarakat
- Mahsiswa dapat menyebutkan syarat-syarat menjadi masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat perkotaan
- Mahasiswa dapat menyebutkan 2 tipe masyarakat
- Mahasiswa dapat menyebutkan cirri-ciri masyarakat kota m
- Mahasisiwa dapat menyebutkan perbedaan antara desa dan kota
7.2. Hubungan Desa dan Kota
- Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan desa dan kota
7.3. Aspek Positif dan Negatif
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang aspek positif dan aspek negatif
- Mahasiswa dapat menyebutkan 5 unsur lingkungan perkotaan
- Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi external kota
7.4. Masyarakat Pedesaan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian desa
- Mahasiswa dapat menyebutkan cirri-ciri desa
- Mahasisiwa dapat menyebutkan cirri-ciri masyarakat pedesaan
- Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam pekerjaan gotong royong
- Mahasiswa dapat menjelaskan sifat dan hakikat masyarakat pedesaan
- Mahasiswa dapat mnyebutkan macam-macam gejala masyarakat pedesaan
- Mahasiswa dapat menjelaskan sistem budaya petani Indonesia
- Mahasiswa dapat menyebutkan unsur-unsur desa
- Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi desa
7.5. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
- Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

PERTEMUAN 8: PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Mahsiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan-kenyataan yang disebabkan oleh adanya pertentangan sosial, mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan pertentangan sosial, mengkaji pertentangan yang dapat menimbulkan ketegangan sosial, memahami dan menghayati adanya bebagai golongan yang berbeda –beda ,bersamaan dengan integrasi sosial, mengkaji masalah integrasi sosial
8.1. Perbedaan kepentingan
- Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan kepentingan
8.2. Prasangka diskriminasi dan ethosentris
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang diskriminasi dan ethosentris
8.3. Pertentangan sosial ketegangan dalam masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat
8.4. Golongan-golongan yang berbeda dan integrasi sosial
- Mahasiswa dapat menyebutkan golongan-golongan yang berbeda dan integrasi sosial
8.5. Integrasi nasional
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang integrasi nasional

PERTEMUAN 9: ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan yang diwujudkan oleh adanya kemiskinan, memahami dan menghargai kemampuan manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan, mengkaji sistem ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam , mengkaji kemampuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan guna memanfaatkan sumber daya alam, mengkaji peranan teknologi dalam mengatasi kemiskinan
9.1. Ilmu Pengetahuan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan
- Mahasiswa dapat menyebutkan 4 hal sikap yang ilmiah
9.2. Teknologi
- Mahasiswa dapat menjejaskan pengertian teknologi
- Mahasiswa dapat menyebutkan cirri-ciri fenomena teknik pada masyarakat
- Mahasiswa dapat menyebutkan cirri-ciri teknologi barat
9.3. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan,teknologi dan nilai
9.4. Kemiskinan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kemiskinan
- Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan
- Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi kemiskinan

PERTEMYAN 10: AGAMA DAN MASYARAKAT
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang berbagai agama dan fungsinya dalam masyarakat indonesia
10.1. Fungsi agama
- Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi agama dalam masyarakat
- Mahasiswa dapat menyebutkan dimensi komitmen agama
10.2. Pelembagaan agama
- Mahasiswa dapat menyebutkan 3 tipe kaitan agama dengan masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pelembagaan agama
10.3. Agama ,konflik dan masyarakat
- Mahasiswa dapat memberikan contoh-contoh konflik yang ada dalam agama dan masyarakat